Di tingkat usaha peternak sapi potong rakyat dibentuk kawasan
pembibitan sapi potong rakyat di daerah pedesaan (Village Breeding Centre =
VBC). Kawasan pembibitan ini : (1) dibentuk berbasis partisipatif masyarakat,
dan (2) system usaha agribisnis di dalam suatu kesatuan wilayah.
A. Penentuan Lokasi VBC
Persyaratan karakteristik lokasi VBC :
Kepadatan sapi potong induk = 2-3 ekor/
Ha wilayah
Penerapan program IB = program IB sudah
teradopsi lebih dari 5 tahun
Kesukaan/ preferansi peternak = minimal
90% peternak sapi potong adalah peternak sapi potong induk
Indeks Kapasitas Tampung (IKT) wilayah =
IKT wilayah minimal 1,7*)
*) ketersediaan bahan
kering (BK) dari pakan hijauan per hari adalah 1,7 kali dari tingkat kebutuhan
BK bagi seluruh ternak sapi di wilayah yang bersangkutan.
Cara praktis dan cepat penentuan IKT
dari suatu wilayah, antara lain sebagai berikut :
- Waktu penentuan IKT sebaiknya dilakukan pada saat musim kemarau/ periode sulit pakan hijauan
- Tentukan/ pilih secara acak 30 kandang yang tersebar
- Di setiap kandang tersebut catat jumlah sapi muda dan dewasa yang ada di dalam kandang
- Di setiap kandang tersebut catat jenis dan berat pakan hijauan yang tersedia selama satu hari saat dilakukan penghitungan IKT
- Gunakan table pada Lampiran 1 untuk mengestimasi nilai IKT atas dasar jumlah sapi muda-dewasa dan berat pakan hijauan yang tersedia di setiap kandang sample dan kemudian buat nilai rata-ratanya dari 30 buah kandang sample sebagai IKT wilayah yang bersangkutan.
- Waktu penentuan IKT sebaiknya dilakukan pada saat musim kemarau/ periode sulit pakan hijauan
- Tentukan/ pilih secara acak 30 kandang yang tersebar
- Di setiap kandang tersebut catat jumlah sapi muda dan dewasa yang ada di dalam kandang
- Di setiap kandang tersebut catat jenis dan berat pakan hijauan yang tersedia selama satu hari saat dilakukan penghitungan IKT
- Gunakan table pada Lampiran 1 untuk mengestimasi nilai IKT atas dasar jumlah sapi muda-dewasa dan berat pakan hijauan yang tersedia di setiap kandang sample dan kemudian buat nilai rata-ratanya dari 30 buah kandang sample sebagai IKT wilayah yang bersangkutan.
B. Dibentuk Kelompok Sapi
Induk Pilihan (SIP)
Kelompok SIP terdiri dari :
1.
Individu-individu sapi
induk pilihan
2.
Individu-individu sapi dara
pilihan (bibit sapi induk)
Contoh seekor Sapi
Induk Pilihan (SIP)
Populasi Sapi
kelompok SIP dapat berasal dari :
1.
Hasil penjaringan dalam
kawasan
Penjaringan/
screening terus menerus secara partisipatif oleh para peternak dengan cara
seleksi individu. Kriteria untuk keleksi sapi induk kelompok SIP :
a. Tinggi badan/ gumba minimal 135 cm
b. Kondisi kesehatan organ reproduksi normal (pada waktu membeli/ pengadaan dipilih sapi induk yang sudah beranak 1-2 kali, tidak pernah mengalami keguguran, prolapsus (jawa = “boyong”) dan retensio placenta (ari-ari tertinggal) pada saat beranak terakhir
c. Bebas dari cacat fisik (kebutaan, pincang/ kaki tidak normal, kelainan tulang punggung dan bagian tubuh lainnya)
d. Memenuhi syarat fisik sebagai induk yang baik menurut kearifan local, antara lain tentang warna bulu, model tanduk, dan sebagainya
a. Tinggi badan/ gumba minimal 135 cm
b. Kondisi kesehatan organ reproduksi normal (pada waktu membeli/ pengadaan dipilih sapi induk yang sudah beranak 1-2 kali, tidak pernah mengalami keguguran, prolapsus (jawa = “boyong”) dan retensio placenta (ari-ari tertinggal) pada saat beranak terakhir
c. Bebas dari cacat fisik (kebutaan, pincang/ kaki tidak normal, kelainan tulang punggung dan bagian tubuh lainnya)
d. Memenuhi syarat fisik sebagai induk yang baik menurut kearifan local, antara lain tentang warna bulu, model tanduk, dan sebagainya
2.
Memasukkan (impor) sapi
potong induk dari luar kawasan
3.
Hasil uji tampilan individu
(individual performance test) anak sapi (pedet) betina keturunan dalam kelompok
SIP
Penentuan bangsa sapi yang dikembangkan berdasarkan
kesepakatan di antara para peternak dan juga sesuai dengan Perencanaan
Pembangunan Kawasan Peternakan yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Acuan perbandingan antara bangsa local dan ex-import
(bangsa Bos Taurus)
Sapi Lokal
Sapi Bos Taurus
SAPI LOKAL
|
UKURAN YANG
DINILAI
|
SAPI BOS TAURUS
|
Lebih kecil
|
Ukuran tubuh
|
Lebih besar
|
Baik
|
Adaptasi lingkungan
tropis
|
Rendah
|
Lebih tinggi
|
Kemampuan menggunakan
pakan kualitas
rendah
|
Lebih rendah
|
Responsive
|
Respon terhadap
perbaikan pakan
|
Responsive
|
Lebih rendah
|
Laju pertumbuhan
|
Lebih tinggi
|
Lebih toleran
|
Toleransi terhadap
penyakit tropis
|
Rentan
|
Baik
|
Kemampuan reproduksi
|
Rendah
|
Lebih liat
|
Kualitas daging
|
Lebih empuk
|
Bagi wilayah/ kawasan yang mempunyai IKT kategori
rendah, pilihan bangsa sapi yang dikembangkan adalah bangsa sapi local (sapi
PO, sapi Madura, atau sapi Bali).
Table Lampiran 1
(ditulis kembali dari
Buku Inovasi Teknologi Sistem Produksi Sapi Potong Induk; Deptan, Balitbang
BPTP Jatim 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar