Pengamatan/ pemeriksaan sapi berahi sebaiknya
dilakukan sebagai berikut :
- Mulai hari ke 25 hari setelah beranak hendaknya
dilakukan pengamatan berahi setiap hari
- Waktu pengamatan/ pemeriksaan adanya berahi
dilakukan minimal 2 kali sehari, yakni pagi dan sore hari
Pelaksanaan Kawin/ inseminasi
Saat pelaksanaan kawin yang tepat adalah :
- Berahi pertama setelah beranak sebelum pedet umur 40
hari hendaknya jangan dikawinkan dahulu, tetapi menunggu pada berahi berikutnya
(21-23 hari kemudian)
- Berahi pertama setelah beranak setelah pedet umur 40
hari dapat langsung dikawinkan
- Waktu dikawinkan yang tepat setelah kelihatan berahi
:
Terlalu cepat
|
Baik
|
Terbaik
|
Baik
|
Terlambat
|
0 jam
|
6 jam
|
9 jam
|
24 jam
|
28 jam
|
Berahi
|
||||
Pagi :
|
Siang
|
Sore
|
Esok pagi
|
Esok siang
|
Sore :
|
Esok pagi
|
Esok siang
|
Esok sore
|
Pelaksanaan Inseminasi
Buatan
- Kerugian apabila
inseminasi dilakukan pada kategori periode waktu terlambat :
1. Peluang berhasilnya
(terjadi kebuntingan/ konsepsi) sangat rendah, artinya potensi terjadi kerugian
sangat besar dengan memanjangnya jarak beranak
2. Potensi besar terjadi
polyspermi yakni konsepsi terjadi akan tetapi ketika embrio berumur sekitar 3
bulan mengalami kematian dan degenerasi (embrio hilang) artinya potensi
mengalami kerugian lebih besar lagi karena jarak beranak lebih lama lagi
(ditulis kembali dari
Buku Inovasi Teknologi Sistem Produksi Sapi Potong Induk; Deptan, Balitbang
BPTP Jatim 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar