Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya
manusia Indonesia perlu dilakukan upaya peningkatan gizi masyarakat, khususnya protein hewani. Upaya tersebut dapat ditempuh melalui
penggalian potensi wilayah serta kebijakan pemerintah yang berpihak pada
peternak kecil.
Ayam kampung merupakan komoditas peternakan yang sangat
potensial dan tersebar merata diseluruh Indonesia. Ini menunjukkan ayam kampung
mempunyai kemampuan menyesuaikan diri terhadap lingkungan sangat baik.
Pengembangan dan pemeliharaan ayam harus didukung dengan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pemeliharanya.
Pada pemeliharaan secara tradisional ayam kampung mampu berproduksi rata-rata
30 butir/ekor/tahun, 53 butir pada pemeliharaan semi intensif dan dan 80 butir
pada pemeliharaan intensif (Sudaryani dan Santoso, 1995).
Perbedaan jumlah
produksi salah satunya disebabkan oleh
kurangnya penanganan pada masa mengeram. Ayam kampung mengeram selama 21 hari,
berarti selama masa tersebut tidak menghasilkan telur. Sifat mengeram adalah
sifat alamiah dan tidak mungkin dapat dihilangkan sepenuhnya (Subangkit, 1992).
Sifat ini timbul akibat proses hormonal yang mengakibatkan peningkatan panas
cukup tinggi dari suhu normal.
Parasetamol merupakan obat yang nmempunyai efek
analgesic yaitu mengurangi rasa nyeri
dan antipiretik yaitu menurunkan suhu tubuh. Parasetamol sangat efektif bagi
individu yang demam. Efek antipiretiknya terjadi langsung pada hypothalamus dan
disitu terdapat pusat pengaturan suhu
tubuh. Parasetamol efektif terhadap individu yang demam untuk kembali pada suhu
normal. Suhu tubuh yang normal tidak akan terpengaruh dengan penggunaan obat
ini. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengurangi masa mengeram dengan
perlakuan tatalaksana tertentu yang pada
dasarnya mengganggu proses hormonal, yaitu dengan membuat ayam stress seperti
dengan cara member kejutan listrik pada ayam yang mengeram. Injeksi hormone estrogen dapat mengurangi
sifat mengeram sebagai akibat terlambatnya sekresi hormone prolaktin.
Penelitian lain yang pernah dilakukan adalah dengan memandikan ayam dua kali
sehari dan ayam hanya mengeram rata-rata 6,8-7,4 hari.
Penelitian lain
menyebutkan pembrian parasetamol dengan dosis 65 mg/kg berat badan selama 6-11
hari dapat mengurangi masa mengeram. Upaya mengurangi masa mengeram ini sangat
beralasan, mengingat jika induk tidak
mengeram dan tidak mengasuh anak, maka
tingkat reproduksi per tahunnya akan
lebih tinggi. Keadaan ini akan memberikan keuntungan yang lebih besar kepada
peternak yang mengembangkan ayam kampung.
materi disalin dari majalah Poultry
Indonesia edisi maret 2002
gambar disalin dari greenbuildersupply.org
Bismillah
BalasHapusInsya Allah akan di coba, sebab saya sedang belajar ke ranah ayam petelur.