Selamat Datang di Situs Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Pucanglaban Kabupaten Tulungagung Provinsi Jawa Timur, Email : bpp.pucanglaban@gmail.com, website : http://bpppucanglaban.blogspot.com - Terimakasih Atas Kunjungan Anda

Selalu Peduli Demi Kesejahteraan Masyarakat Tani

Sabtu, 13 April 2013

Agribisnis Komoditi Padi Pada Lahan Sub Optimal

Pada tanggal 8 sampai 14 maret 2013 kami mengikuti diklat agribisnis padi di lahan sub optimal dan irigasi teknis.  Kegiatan ini diselenggarakan di BBPP Ketindan, Malang dan diikuti oleh30 orang THL-TBPP yang berasal dari enam propinsi, yaitu: DIY, Jateng, Jatim, Bali, NTB dan NTT yang semuanya mempunyai wilayah binaan daerah lahan kering atau tadah hujan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi peserta sebagai penyuluh dalam rangka mendukung program swasembada beras berkelanjutan tahun 2014. 

Beras merupakan komoditas pangan yang sangat penting bukan  hanya karena merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia tapi juga merupakan komoditas politik. Kita masih ingat negara Uni soviet tercerai berai karena krisis pangan. 

Pada tahun 2014 kementrian pertanian menargetkan swasembada beras dengan surplus 10 juta ton. Lahan-lahan pertanian yang subur dan beririgasi teknis seharusnya menjadi pendukung utama program ini, tapi kenyataan menunjukkan lahan tersebut mengalami ancaman serius khususnya dari tekanan kebutuhan akan pemukiman (perumahan) dan industry. Oleh karena itu kementrian pertanian memberi perhatian kepada lahan-lahan sub optimal yang meskipun produktifitasnya rendah (maksimal 4 ton/ha) dan hanya panen sekali dalam satu tahun, namun jumlahnya  banyak dan tersebar merata di seluruh wilayah nusantara. 

Lahan sub optimal ini meliputi: lahan tadah hujan, lahan diwilayah perhutani, lahan rawa dan lahan salinitas. DR. Ir Adang warya selaku kepala BBPP ketindan dalam sambutannya menyampaikan bahwa progam swasembada pangan berkelanjutan menjadi salah satu tolok ukur kinerja teman-teman THL-TBPP. Lebih lanjut beliau mengharapkan dari diklat ini tidak hanya menghasilkan out put  (transfer ilmu dan teknologi ke peserta diklat) tapi juga mampu memberikan dampak (impact) kepada petani.

Nara Sumber dari Petrokimia Gresik tengah memberikan penjelasan materi mengenai akses permodalan

Peserta Diklat sedang melaksanakan praktek lapangan di Desa Druju, Kecamatan Sumbermanjing, Kabupaten Malang, Jawa Timur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar