Selamat Datang di Situs Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Pucanglaban Kabupaten Tulungagung Provinsi Jawa Timur, Email : bpp.pucanglaban@gmail.com, website : http://bpppucanglaban.blogspot.com - Terimakasih Atas Kunjungan Anda

Selalu Peduli Demi Kesejahteraan Masyarakat Tani

Selasa, 23 April 2013

Manfaat Parasetamol Untuk Pengeraman Ayam Kampung

Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia perlu dilakukan upaya peningkatan gizi  masyarakat, khususnya protein hewani.  Upaya tersebut dapat ditempuh melalui penggalian potensi wilayah serta kebijakan pemerintah yang berpihak pada peternak kecil. 

Ayam kampung merupakan komoditas peternakan yang sangat potensial dan tersebar merata diseluruh Indonesia. Ini menunjukkan ayam kampung mempunyai kemampuan menyesuaikan diri terhadap lingkungan sangat baik. Pengembangan dan pemeliharaan ayam harus didukung dengan peningkatan  pengetahuan dan ketrampilan pemeliharanya. Pada pemeliharaan secara tradisional ayam kampung mampu berproduksi rata-rata 30 butir/ekor/tahun, 53 butir pada pemeliharaan semi intensif dan dan 80 butir pada pemeliharaan intensif (Sudaryani dan Santoso, 1995). 

Perbedaan jumlah produksi salah satunya disebabkan  oleh kurangnya penanganan pada masa mengeram. Ayam kampung mengeram selama 21 hari, berarti selama masa tersebut tidak menghasilkan telur. Sifat mengeram adalah sifat alamiah dan tidak mungkin dapat dihilangkan sepenuhnya (Subangkit, 1992). Sifat ini timbul akibat proses hormonal yang mengakibatkan peningkatan panas cukup tinggi dari suhu normal. 

Parasetamol merupakan obat yang nmempunyai efek analgesic yaitu mengurangi rasa nyeri dan antipiretik yaitu menurunkan suhu tubuh. Parasetamol sangat efektif bagi individu yang demam. Efek antipiretiknya terjadi langsung pada hypothalamus dan disitu terdapat  pusat pengaturan suhu tubuh. Parasetamol efektif terhadap individu yang demam untuk kembali pada suhu normal. Suhu tubuh yang normal tidak akan terpengaruh dengan penggunaan obat ini. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengurangi masa mengeram dengan perlakuan tatalaksana tertentu yang  pada dasarnya mengganggu proses hormonal, yaitu dengan membuat ayam stress seperti dengan cara member kejutan listrik pada ayam yang mengeram.  Injeksi hormone estrogen dapat mengurangi sifat mengeram sebagai akibat terlambatnya sekresi hormone prolaktin. Penelitian lain yang pernah dilakukan adalah dengan memandikan ayam dua kali sehari dan ayam hanya mengeram rata-rata 6,8-7,4 hari. 

Penelitian lain menyebutkan pembrian parasetamol dengan dosis 65 mg/kg berat badan selama 6-11 hari dapat mengurangi masa mengeram. Upaya mengurangi masa mengeram ini sangat beralasan, mengingat  jika induk tidak mengeram  dan tidak mengasuh anak, maka tingkat reproduksi per tahunnya  akan lebih tinggi. Keadaan ini akan memberikan keuntungan yang lebih besar kepada peternak yang mengembangkan ayam kampung.

materi disalin dari majalah Poultry Indonesia edisi maret 2002
gambar disalin dari greenbuildersupply.org
 

1 komentar:

  1. Bismillah
    Insya Allah akan di coba, sebab saya sedang belajar ke ranah ayam petelur.

    BalasHapus