Selamat Datang di Situs Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Pucanglaban Kabupaten Tulungagung Provinsi Jawa Timur, Email : bpp.pucanglaban@gmail.com, website : http://bpppucanglaban.blogspot.com - Terimakasih Atas Kunjungan Anda

Selalu Peduli Demi Kesejahteraan Masyarakat Tani

Kamis, 17 Mei 2012

Diklat PRA/ SWOT



Negara Indonesia merupakan negara agraris yang sarat dengan pertanian, baik pertanian dalam arti sempit maupun dalam arti luas yang mencakup peternakan, perikanan, perkebunan serta kehutanan.Masyarakat tani (petani) adalah subyek utama dan pertama sebagai ujung tombak perkembangan serta kemajuan pertanian di negara yang sering disebut sebagai gemah ripah loh jinawi. Bilamana kapasitas petani tinggi maka tentu akan mendorong perkembangan serta kemajuan pertanian dalam arah yang positif/ baik, dan sebaliknya. Membicarakan mengenai masyarakat tani (petani) maka sangat bijak bila tidak melupakan sosok seorang penyuluh pertanian sebagai mitra kerja/ pendamping petani dalam melaksanakan aktivitas taninya. Berkaitan dengan kapasitas, sebelum menyinggung ke petani maka alangkah baiknya membahas dahulu mengenai kapasitas penyuluh pertanian itu sendiri karena penyuluh pertanian adalah agent of change, communicator, dan motivator bagi masyarakat tani. Maksud dari hal tersebut adalah perlu adanya peningkatan kapasitas penyuluh pertanian dulu dalam hal pendampingan terhadap petani di lapangan nantinya, karena pada kenyataannya para penyuluh belum sepenuhnya menguasai berbagai materi yang berhubungan dengan lingkup kerja mereka, termasuk mengenai penguasaan metodologi PRA dan SWOT.

Oleh karenanya, Badan Ketahan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Tulungagung menyelenggarakan pendidikan dan  latihan (diklat) mengenai dua jenis metodologi di atas pada tanggal 24 – 30 April 2012  yang bertempat di Gedung Pertemuan BKPP, guna meningkatkan kapasitas para pegawainya. Dengan penguasaan tersebut maka tentunya akan berpengaruh besar terhadap kualitas perencanaan kegiatan penyuluhan di wilayah binaan masing-masing penyuluh, dan juga yang tidak kalah penting adalah dalam menyusun rumusan Programa Penyuluhan Pertanian yang dapat dipertanggung jawabkan secara vertical maupun horizontal di tahun-tahun yang akan datang. Hal tersebut dikarenakan Programa Penyuluhan Pertanian merupakan referensi kongkrit dalam menyusun Rencana Kerja Penyuluh.

Praktek lapangan merupakan perwujudan dari pembelajaran yang telah diperoleh di dalam ruang. Dengan kata lain, peserta tidak hanya menerima informasi yang bersifat teori namun juga merasakan bagaimana mengimplementasikan hasil dari belajar tersebut. Melalui pembelajaran dengan sistim learning by doing (belajar sambil praktek), maka tidak hanya penyuluh pertanian saja yang bertambah kapasitasnya. Namun juga para petani responden yang turut serta dalam pertemuan tersebut menjadi tertular “virus pintar”. Oleh karenanya, pelatihan dengan metode seperti ini merupakan pelatihan yang benar-benar efektif dan efisien dalam pelaksanaan maupun hasilnya.
Tampak di bawah ini beberapa dokumentasi kegiatan dari para penyuluh sebagai peserta diklat Metodologi PRA dan SWOT (Kelompok I Angkatan II) dengan petani responden Gapoktan Tani Makmur Desa Tambakrejo Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung, dengan spesifikasi materi Diagram Venn (kelembagaan) dan Transek (peta wilayah)
 

Para petani responden dan beberapa penyuluh pertanian di rumah ketua gapoktan Bapak Imam Saerodin


Para petani responden dan beberapa penyuluh pertanian di rumah ketua gapoktan Bapak Imam Saerodin

Bapak Eko K., S.P. (PPL Kec. Kedungwaru) memberi penjelasan awal mengenai pentingnya persamaan cara pandang dalam mensikapi segala sesuatu


Ibu Khusniah E., S.P. (PPL Kec. Kalidawir) memberikan penjelasan mengenai materi Diagram Venn

Terlihat salah satu petani responden mencantumkan pendapatnya mengenai pengaruh suatu kelembagaan terhadap masyarakat pada alat peraga

Bapak Sandis W.P., S.P. (PPL Kec. Pucanglaban) sedang bersendau gurau bersama petani responden di tengah menyampaikan materi, dengan metode demikian maka audience merasa rileks dan tidak jenuh/ bosan

Mbah Kung (begitu beliau disebut), tengah menjadi sukarelawan dalam rangka menyatukan pemahaman bersama para audience mengenai materi Transek wilayah Desa Tambakrejo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar